Jawa barat, Wartajawa.com – Selamat datang di website resmi wartajawa.com. Sebagai media baru yang hadir di Indonesia wartajawa akan memberikan informasi terbaru setiap harinya. Informasi yang dihadirkan akan meliputi berbagai berita seputar kejadian atau peristiwa terbaru dari berbagai daerah di pulau jawa yang tentunya menghadirkan informasi yang valid serta terpercaya dari berbagai sumber yang wartajawa kumpulkan.
Wartajawa.com sebagai media digital baru akan terus berinovasi dalam upaya menghadirkan informasi yang terbaik dari peristiwa yang terjadi di pulau jawa. Dengan menghadirkan konten yang dikemas secara menarik dan juga informasi yang disajikan pun akan disampaikan secara ringan dan mudah dimengerti sehingga para pembaca bisa mendapatkan informasi yang dimuat pada semua artikel wartajawa.com.
Baiklah, pada kesempatan kali ini wartajawa akan memberikan informasi dari berbagai kejadian atau peristiwa yang paling terbaru dari wilayah Jawa barat. Berbagai informasi sudah kami rangkum dan siap untuk diterbitkan untuk kalian para pembaca setia. Oleh karena itu, ikutin terus artikel berikut ini!
Kasus DBD di kota tasikmalaya jawa barat semakin parah tembus hingga 1.230 kasus, 4 orang meninggal
Tasikmalaya,Jawa Barat – Warga tasikmalaya sedang dihimbau untuk waspada terhadap banyaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sedang menagalami pelonjakan yang sangat tinggi di kawasan tasikmalaya jawa barat. Salah satu penyebab tingginya kasus penyakit yang menular ini adalah nyamuk aedes aegepty yang dianggap kebal dengan pestisida. Nyamuk penyebab DBD di kota tasikmalaya dianggap sudah tidak mempan lagi dengan cara difogging.
Menurut kepala dinas kesehatan kota tasikmalaya,Uus supangat. Pada beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan serangkaian penelitian yang bekerja sama dengan bapelkes kemenkes. Menunjukkan beberapa hasil yang cukup mencengangkan. Dari beberapa sample nyamuk yang dipakai dihasilkan bahwa nyamuk DBD ternyata sudah resisten terhadap pestisida. DEngan hasil yang diperoleh ini tentu sangat mencengangkan bagi mereka karena alat fogging yang selama ini selalu dipakai untuk menanggulangi DBD di berbagai daerah di indonesia. Di tasikmalaya kini sudah tidak efektif dan tidak berjalan baik.
Tambah Uus, Kebalnya nyamuk DBD disebabkan pada saat proses penyemprotan atau pengaplikasian fogging yang kurang tepat dan sembarangan dengan menerapkan dosis yang tidak terukur. “itulah sebabnya, kami berkali kali memberitahukan bahwa fogging itu bukan merupakan solusi yang terbaik. Kalaupun harus dilaksanakan haruslah dilakukan secara teratur dan juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan” Pungkasnya.
Bertambahnya kasus DBD di jawa barat disebabkan oleh beberapa faktor
Untuk kasus ini untungnya pihak dari dinas kesehatan sudah berhasil menemukan solusi untuk menanggulangi nyamuk DBD yang kebal ini. Solusi terbaru nya yaitu menggunakan jenis pestisida yang berbeda dari sebelumnya di pakai. Dengan pestisida jenis baru yang sudah dikembangkan, dinas kesehatan kota tasikmalaya, Jawa barat yakin akan mampu menurukan penyebaran penyakit ini secara cepat dan efektif. Dengan catatan melakukan kegiatan fogging juga dengan teratur dan tidak sembarangan.
Uus mengakui banyaknya permintaan masyarakat untuk melakukan kegiatan fogging hingga skala RT RW agar semuanya merata. Namun masyarakat kerap tersugesti dengan kegiatan fogging yang di anggap sudah berhasil dalam menghilangkan nyamuk. Padahal yang paling efektif dan jelas jelas memberantas nyamuk penyebab DBD yaitu dengan melakukan kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
PSN masih sangat banyak terdapat di lingkungan masyarakat. Bahkan masyarakat sendiri tidak menyadari akan adanya PSN di lingkungan mereka. Berbagai tumpukan barang barang yang menyebabkan terbentuknya PSN sangat banyak tersebar. Mulai dari penampungan air yang tidak ditutup dan dibersihkan. Banyaknya sampah sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dan tidak tertimbun. Menjadi sarang baru bagi nyamuk nyamuk penyebab DBD yang tidak disadari oleh masyarakat.
Baca juga : Jawa Timur
Dijelaskan pula saat ini ada dua opsi untuk mengatasi masalah penyakit yang menular ini. Salah satunya dengan menyebar nyamuk wolbachia dan kemudian dengan melakukan pemberian vaksinasi. Namun menurut uus kedua opsi tersebut belum sepenuhnya di terapkan dan dilakukan dengan baik di kota tasikmalaya. Alasan terbesar belum berjalanannya kedua opsi tersebut di kota tasikmalaya adalah persoalan dana yang tidak dimiliki.
Ditargetkan pada bulan agustus ini dengan melakukan berbagai kegiatan yang sudah direncanakan. Akan mampu menekan kasus yang sekarang ini cukup besar mewabah. Serta diharapkan mampu benar benar membersihkan tasikmalaya dari nyamuk penyebab DBD.
Wisata alam green canyon di pangandaran jawa barat akan direvitalisasi, estimasi anggaran Rp 2.9M
Jawa barat, wartajawa.com – Salah satu objek wisata terbaik yang terdapat di jawa barat. Tepatnya di green canyon pangandaran direncanakan akan mendapatkan revitalisasi pada waktu dekat ini. Ide ini direalisasikan oleh bupati jeje yang menyampaikan informasi ini saat sedang berada di sela sela acara hajat waluya di sungai cijulang Objek wisata green canyon. Mestipun pada tahun ini masa jabatannya akan segera berakhir namun bupati jeje berjanji akan menuntaskan ide dan janji tersebut.
Wisata green canyon merupakan salah satu wisata unggulan yang dimiliki pemprov Jawa Bawat yang lokasinya berada di pangandaran. Objek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap tahunnya. Dengan dominasi wisatawan domestik dari berbagai daerah serta juga wisatawan mancanegara.
Aktivitas ekonomi sekitar kawasan objek wisata green canyon ini berjalan dengan baik. Berbagai lapisan masyarakat mendapatkan dampak positif dari ramainya objek wisata di jawa barat ini. Dalam periode satu bulan saja terdapat 50 ribu lebih pengunjung yang datang dari berbagai daerah untuk berkunjung ke wisata satu ini. Banyak yang penasaran dengan objek wisata alam ini.
Tertarik membaca : informasi daerah lainnya
Bupati jeje menambahkan, di saat saat terakhir masa jabatannya ini. Proses rencana revitalisasi yang ditujuhkan untuk wisata green canyon dengan anggaran yang cukup fantastis yaitu Rp 2.9 miliar. Sekarang ini sudah mencapai tahap pelelangan.
Pada kesempatan ini pun bupati jeje sempat berbincang dengan para warga setempat dan juga kepada pihak pengelola terkait. Jeje menitipkan kepada pengelola agar terus melestarikan dan menjaga keindahan objek wisata yang akrab disebut cukang taneuh. Ia mengungkapkan untuk menjaga sungai ini, jangan ada wisatawan yang menganggap kotor tempat wisata ini. Segala aspek harus lebih diperhatikan. Mulai membuang sampah pada tempatnya dan untuk rumah tangga diharapkan untuk tidak membuang limbahnya di sungai green canyon.
Pemerintah akan memfasilitasi pembangunan senilai Rp 2.9 miliar. Bahkan bupati jeje memiliki impian yang besar terhadap objek wisata potensial ini. Jeje bermimpi untuk meluaskan kawasan tersebut. Diharapkan dengan berbagai revitalisasi yang akan berjalan, akan mampu menaikkan jumlah pengunjung yang datang setiap tahunnya di provinsi jawa barat.
Berikut adalah beberapa informasi yang dimuat pada artikel kali ini. Informasi terkait dengan Jawa barat ini akan terus mendapatkan pembaruan dari wartajawa.com setiap harinya. Untuk itu jangan lewatkan berbagai informasi terbaru yang bisa kalian ambil manfaatnya dari wartajawa.com.